Sepak bola merupakan cabang olahraga yang populer paling di dunia, dan setiap empat tahun sekali, milyaran orang menyaksikan turnamen sepak bola terbesar: Piala Dunia FIFA. Jumlah penggemar sepak bola yang sangat besar di tingkat global serta Piala Dunia menjadi sasaran empuk bagi iklan dan promosi rokok.
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), sebagai penyelenggara Piala Dunia, melarang iklan, promosi dan sponsor rokok dalam turnamen tersebut di akhir 1980-an. Namun, di banyak negara perusahaan rokok tetap memanfaatkan turnamen tersebut sebagai ajang untuk mempromosikan produk mereka baik di tingkat nasional maupun daerah. Ini merupakan masalah besar karena pemasaran rokok dalam turnamen olahraga mendorong anak muda untuk bereksperimen dan membuat mereka menyukai merek-merek rokok yang dipromosikan. Tidak banyak yang diketahui tentang kegiatan pemasaran rokok secara daring yang terkait dengan Piala Dunia 2022 yang baru saja diselenggarakan di Qatar. Laporan ini menganalisa kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui media sosial di Indonesia, India dan Meksiko, menjelang dan selama turnamen tersebut berlangsung, untuk menggali lebih jauh bagaimana Piala Dunia serta bintangbintang sepak bola dieksploitasi untuk mempromosikan rokok.